Selasa, 03 September 2013

ceklok

Ada yang baru di gedung utama Politani Kupang sejak September 2013, yaitu hadirnya dua alat yang keliatannya sangat canggih yang berfungsi untuk merekam sidik jari dari civitas akademi Politani. Tujuannya adalah untuk memantau tingkat kehadiran pegawai di lingkup Politani.

Sebagai PNS di lingkup kementerian pendidikan dan kebudayaan, pegawai Politani wajib hadir jam 7.30 dan pulang di jam 16.00 dengan toleransi keterlambatan kurang lebih 15 menit. Tentu saja jadi pemandangan menarik ketika setiap pagi dan sore wajah-wajah baru yang dulunya tidak pernah terlihat sekarang berkerumun di depan kedua alat canggih tersebut.

Pertanyaan yang menarik adalah:
apakah kedua alat itu benar-benar efektif untuk mengontrol kedisiplinan pegawai?
apakah jam kerja pegawai benar-benar dimanfaatkan dengan optimal ? jangan sampai setelah jam 14.00 semua kerjaan telah selesai, akhirnya sisa waktu digunakan tanpa aktivitas produktif

tentu saja masih banyak pertanyaan yang mengganjal.. tapi yang paling membuat para dosen bingung adalah bagaimana kedudukan sistem absensi tersebut dengan konsep tri dharma perguruan tinggi. bukankah absen itu seolah-olah mengikat kaki dosen agar tetap di kampus ? kapan dosen dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat atau pengembangan kepakarannya melalui seminar dan penelitian ?

Kamis, 21 Maret 2013

Pengurus HMJ MPLK 2013/2014

Pengurus HMJ Manajemen Pertanian Lahan Kering periode 2013/2014 telah terpilih. Badan kepengurusan ini merupakan satuan kemahasiswaan terkecil dalam Politeknik Pertanian negeri Kupang di bawah BEM Politani.

Terpilih sebagai ketua adalah Yokianis Vedruna Kota dari Program Studi MAG, wakil adalah Agustinus Soleman dari MPLK, dan Sekretaris Hironimus Babun dari PPLK

Selamat diucapkan kepada susunan pengurus yang baru, dan ucapan terimakasih kepada pengurus HMJ MPLK 2012/2013.

Sabtu, 01 Desember 2012

Neraca air Lahan desa Tesbatan

Model neraca air umumnya dikenal terdiri dari tiga model, antara lain:
1. Model Neraca Air Umum.
Model ini menggunakan data-data klimatologis dan bermanfaat untuk mengetahui berlangsungnya bulan-bulan basah (jumlah curah hujan melebihi kehilangan air untuk penguapan dari permukaan tanah atau evaporasi maupun penguapan dari sistem tanaman atau transpirasi, penggabungan keduanta dikenal sebagai evapotranspirasi).
2. Model Neraca Air Lahan.
Model ini merupakan penggabungan data-data klimatologis dengan data-data tanah terutama data kadar air pada Kapasitas Lapang (KL), kadar air tanah pada Titik Layu Permanen (TLP), dan Air Tersedia (WHC = Water Holding Capacity).
3. Model Neraca Air Tanaman. Model ini merupakan penggabungan data klimatologis, data tanah, dan data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk tujuan khusus pada jenis tanaman tertentu.

Jumat, 30 November 2012

Seminar Nasional

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, Politeknik Pertanian Negeri Kupang akan mengadakan Seminar Nasional
Konsep Akademis Pertanian Lahan Kering wilayah Semi Ringkai sebagai Acuan Rekonstruksi Kurikulum Pendidikan Tinggi Bidang Pertanian Berbasis Kompetensi dan Berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional